Cari Blog Ini

Kamis, 26 Januari 2012

Should I study Abroad

hi..bagi kalian yang ingin study abroad atau kuliah di luar negeri, ini adalah beberapa hal yang bisa dieprtimbangkan sebelum memutuskan untuk belajar ke luar negeri

Biaya kuliah di universitas di Inggris naik ke maksimum  dari £ 9,000 per tahun pada tahun 2012, membuat Inggris negara yang paling mahal ketiga di dunia untuk pendidikan tinggi, mahasiswa lebih prospektif mempertimbangkan mendapatkan gelar mereka di luar negeri.

Serta mengurangi jumlah utang Anda akan meninggalkan universitas dengan, ada banyak alasan lain untuk mempertimbangkan untuk menikmati kehidupan mahasiswa di luar negeri bukan di Inggris.1) Belajar bahasa baru - belajar di negara lain memberi Anda kesempatan besar untuk belajar bahasa baru. Menjadi dikelilingi oleh orang-orang yang berbicara bahasa sehari-hari dan digunakan dalam konteks budaya yang benar-benar menawarkan cara terbaik belajar bahasa secara efektif.Jika Anda belajar bahasa dengan cukup baik, Anda mungkin berada dalam posisi yang baik untuk mengambil kualifikasi di dalamnya ketika Anda kembali ke Inggris, tanpa harus mengambil kelas!
Tidak hanya akan Anda mendapatkan keterampilan baru, tetapi akan terlihat baik pada CV Anda ketika Anda lulus. Pengusaha seperti baik-bulat individu yang dapat membawa keahlian ke meja yang lain dari sekedar apa yang mereka pelajari dalam gelar mereka.
Ini akan membuat Anda  seorang individu yang independen yang bersedia untuk mengatasi tantangan, dan ini akan terbukti sangat berharga untuk membantu Anda mendapatkan pekerjaan ketika Anda meninggalkan universitas.
2) Kesempatan untuk perjalanan - waktu luang Anda jauh dari buku-buku pelajaran dapat digunakan untuk mengeksplorasi daerah-daerah, baik dekat dan jauh, ke tempat Anda belajar. Anda akan belajar hal-hal tentang tempat-tempat Anda mungkin tidak memiliki awalnya dikenal sekitar atau dianggap mengunjungi.
3) Pengalaman budaya lain tangan pertama - melibatkan diri dalam budaya yang berbeda selama beberapa tahun, dan Anda bisa tahu tentang makanan mereka, fashion, perilaku, kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan dan banyak aspek lain dari cara hidup mereka.Memahami budaya lain membuat Anda menghargai mana mereka datang dari dan bahwa ada cara lain dari kehidupan di luar sana di luar batas-batas negara Anda sendiri.
4) Keuntungan keterampilan baru dan mengatasi tantangan pribadi - yang pada Anda sendiri di negara baru terdengar seperti prospek yang menakutkan, tetapi sekali Anda berada di sana dan mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan baru Anda, Anda akan menemukan Anda mampu menaklukkan ketakutan Anda, memecahkan masalah dan mengatasi tantangan.Ini menarik menemukan apa yang Anda mampu, dan dengan membangun kekuatan dan kemampuan Anda, ini akan membantu Anda untuk menghadapi tantangan di masa depan.
5) Buat teman-teman baru dari seluruh dunia - tentu saja, pindah ke negara lain untuk belajar berarti Anda akan membuat banyak teman baru di universitas atau perguruan tinggi. Tidak saja mereka akan menjadi warga dari negara Anda berada, namun siswa internasional lain yang telah menempuh perjalanan dari negara asal mereka untuk belajar di sana.
Sekali lagi, ini akan membuka mata Anda ke seluruh jajaran budaya baru dengan belajar tentang latar belakang dan pengalaman. Pastikan Anda mendapatkan rincian kontak mereka sebelum Anda meninggalkan universitas sehingga Anda dapat tetap berhubungan!
6) Beri diri Anda istirahat dari kehidupan akademis Inggris - pendidikan tinggi di negara lain biasanya akan mengikuti sistem yang berbeda dengan yang di Inggris. Persyaratan akan untuk panjang yang berbeda pada waktu yang berbeda tahun, dan tentu saja akan berbeda juga terstruktur.Ini berarti Anda bisa belajar hal-hal dalam gelar Anda bahwa Anda mungkin tidak mungkin telah mampu selama gelar di Inggris.Anda bahkan dapat menemukan keseluruhan kursus sama sekali bahwa Anda dapat belajar di luar negeri tapi tidak di sini!Jadi, bagaimana dengan biayanya?Pada saat ini, AS adalah negara yang paling mahal untuk belajar untuk gelar, dengan Australia dan Inggris tidak jauh di belakang. Jika Anda ingin menghemat uang, Jerman, Belanda, Swiss, Swedia dan Portugal adalah negara-negara kami sarankan Anda mulai melihat.Universitas Asia di Thailand, Malaysia dan Cina juga patut dipertimbangkan'

Sementara biaya hidup cenderung tinggi dalam tujuan Eropa, Anda akan menemukan Anda dapat menyimpan sejumlah besar uang pada biaya pendidikan.

Senin, 09 Januari 2012

Nicolaus Copernicus

Gambar potret dari Toruń, awal abad ke-16

  • Lahir    : 19 Februari 1473, Toruń (Thorn), sekarang Polandia 
  • Wafat  : 24 Mei 1543 (umur 70), Frombork (Frauenburg), Warmia, sekarang Polandia 
  • Bidang   : Matematika, astronomi, hakim, tabib,    ilmuwan, rahib Katolik, gubernur, pejabat negara, komandan militer, diplomat, ahli ekonomi 
  • Alma mater     : Universitas Kraków, Universitas   Bologna, Universitas Padua, Universitas Ferrara. 
  • Dikenal atas    : Heliosentrisme 
  • Agama Katolik : Roma
  •  
  • Niklas Koppernigk (latin: Nicolaus Copernicus; bahasa Polandia Mikołaj Kopernik; lahir di Toruń, 19 Februari 1473 – meninggal di Frombork, 24 Mei 1543 pada umur 70 tahun) adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom berkebangsaan Polandia, yang mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di matahari) Tata Surya dalam bentuk yang terperinci, sehingga teori tersebut bermanfaat bagi sains. Ia juga seorang kanon gereja, gubernur dan administrator, hakim, astrolog, dan tabib.
    Teorinya tentang matahari sebagai pusat Tata Surya, yang menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional (yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta) dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains modern (teori ini menimbulkan revolusi ilmiah). Teorinya memengaruhi banyak aspek kehidupan manusia lainnya. Universitas Nicolaus Copernicus di Torun, didirikan tahun 1945, dinamai untuk menghormatinya.
    “Ada beberapa 'pembual' yang berupaya mengkritik karya saya, padahal mereka sama sekali tidak tahu matematika, dan dengan tanpa malu menyimpangkan makna beberapa ayat dari Tulisan-Tulisan Kudus agar cocok dengan tujuan mereka, mereka berani mengecam dan menyerang karya saya; saya tidak khawatir sedikit pun terhadap mereka, bahkan saya akan mencemooh kecaman mereka sebagai tindakan yang gegabah”.
    Nikolaus Kopernikus menulis kata-kata yang dikutip di atas kepada Paus Paulus III. Kopernikus mencantumkan kata-kata itu dalam karya terobosannya yang berjudul On the Revolutions of the Heavenly Spheres (mengenai perputaran bola-bola langit), yang diterbitkan pada tahun 1543. Mengenai pandangan yang dinyatakan dalam karyanya ini, Christoph Clavius, seorang imam Yesuit pada abad ke-16, mengatakan, "Teori Kopernikus memuat banyak pernyataan yang tidak masuk akal atau salah". Teolog Jerman, Martin Luther, menyayangkan, "Si dungu itu akan mengacaukan seluruh ilmu astronomi".

    Latar belakang pemuda yang haus pengetahuan
    Lahir pada tanggal 19 Februari 1473 di Toruń, yang pada waktu itu di bawah kekuasaan suatu ordo Kristen bernama Ordo Teutonicum, nama aslinya ialah Niklas Koppernigk (Mikołaj Kopernik, dalam bahasa Polandia yang merupakan bahasa sehari-hari pada waktu itu). Baru belakangan, sewaktu ia mulai menulis karya akademinya, ia menggunakan nama Latin, Nicolaus Copernicus. Ayahnya, seorang saudagar yang berdagang di Toruń, mempunyai empat anak; Nicolaus adalah si bungsu. Sewaktu Nicolaus berusia 11 tahun, ayahnya meninggal. Seorang paman, bernama Lucas Waczenrode, mengasuh Nicolaus dan saudara-saudara kandungnya. Ia membantu Nicolaus memperoleh pendidikan yang baik, menganjurkannya untuk menjadi imam.
    Pendidikan Nicolaus dimulai di kampung halamannya, tetapi belakangan dilanjutkan di Chełmno yang tidak jauh dari situ. Di sana ia belajar bahasa Latin dan mempelajari karya para penulis kuno. Pada usia 18 tahun, ia pindah ke Kraków, ibukota Polandia saat itu. Di kota ini ia kuliah di universitas dan mengajar dan mengejar hasratnya akan astronomi. Setelah ia menyelesaikan pendidikannya di Kraków, paman dari Nikolaus — yang pada waktu itu telah menjadi uskup di Warmia — memintanya untuk pindah ke Frombork, sebuah kota di Laut Baltik. Waczenrode ingin kemenakannya menduduki jabatan staf katedral.
    Akan tetapi, Nicolaus yang berusia 23 tahun ingin memuaskan dahaganya akan pengetahuan dan berhasil membujuk pamannya untuk mengizinkan dia mempelajari hukum gereja, kedokteran, dan matematika di berbagai universitas di Bologna dan Padua, Italia. Di sana, Nicolaus bergabung dengan astronom Domenico Maria Novara dan filsuf Pietro Pomponazzi. Sejarawan Stanisław Brzostkiewicz mengatakan bahwa ajaran Pomponazzi telah "membebaskan pikiran astronom muda ini dari cengkraman ideologi abad pertengahan".
    Di waktu senggangnya, Copernicus mempelajari karya para astronom zaman dahulu, menjadi begitu larut dalam karya tersebut sampai-sampai ketika ia mengetahui karya Latin itu tidak lengkap, ia mempelajari bahasa Yunani agar dapat meneliti naskah aslinya. Pada akhir pendidikannya, Nicolaus telah menjadi doktor hukum gereja, matematikawan, dan dokter. Ia juga pakar bahasa Yunani, menjadi orang pertama yang menerjemahkan sebuah dokumen dari bahasa Yunani langsung ke bahasa Polandia.

    Menelurkan teori yang revolusioner
    Sepulangnya ke Polandia, pamannya melantik dia sebagai sekretaris, penasihat, dan dokter pribadinya — suatu kedudukan yang bergengsi. Selama puluhan tahun berikutnya, Nicolaus menjabat berbagai kedudukan administratif, baik di bidang agama maupun sipil. Meski sangat sibuk, ia melanjutkan penelitiannya tentang bintang dan planet, mengumpulkan bukti untuk mendukung suatu teori yang revolusioner bahwa bumi bukan pusat yang tidak bergerak dari alam semesta tetapi, sebenarnya, bergerak mengitari matahari.
    Teori ini bertentangan dengan ajaran filsuf yang terpandang, Aristoteles, dan tidak sejalan dengan kesimpulan matematikawan Yunani, Ptolemeus. Selain itu, teori Copernicus menyangkal apa yang dianggap sebagai "fakta" bahwa matahari terbit di timur dan bergerak melintasi angkasa untuk terbenam di barat, sedangkan bumi tetap tidak bergerak.
    Copernicus bukanlah orang yang pertama yang menyimpulkan bahwa bumi berputar mengitari matahari. Astronom Yunani Aristarkhus dari Samos telah mengemukakan teori ini pada abad ketiga Sebelum Masehi. Para pengikut Pythagoras telah mengajarkan bahwa bumi serta matahari bergerak mengitari suatu api pusat. Akan tetapi, Ptolemeus menulis bahwa jika bumi bergerak, "binatang dan benda lainnya akan bergelantungan di udara, dan bumi akan jatuh dari langit dengan sangat cepat". Ia menambahkan, "sekadar memikirkan hal-hal itu saja terlihat konyol".
    Ptolemeus mendukung gagasan Aristoteles bahwa bumi tidak bergerak di pusat alam semesta dan dikelilingi oleh serangkaian bola bening yang saling bertumpukan, dan bola-bola itu tertancap matahari, planet-planet, dan bintang-bintang. Ia menganggap bahwa pergerakan bola-bola bening inilah yang menggerakan planet dan bintang. Rumus matematika Ptolemeus menjelaskan, dengan akurasi hingga taraf tertentu, pergerakan planet-planet di langit malam.
    Namun, kelemahan teori Ptolemeus itulah yang mendorong Copernicus untuk mencari penjelasan alternatif atas pergerakan yang aneh dari planet-planet. Untuk menopang teorinya, Kopernikus merekonstruksi peralatan yang digunakan oleh para astronom zaman dahulu. Walaupun sederhana dibandingkan dengan standar modern, peralatan ini memungkinkan dia menghitung jarak relatif antara planet-planet dan matahari. Selama bertahun-tahun, ia berupaya menetukan secara persis tanggal-tanggal manakala para pendahulunya telah membuat beberapa pengamatan penting di bidang astronomi. Diperlengkapi dengan data ini, Copernicus mulai mengerjakan dokumen kontroversial yang menyatakan bahwa bumi dan manusia di dalamnya bukanlah pusat alam semesta.

     

 
Kontroversi manuskrip
Copernicus menggunakan tahun-tahun terakhir kehidupannya untuk memperbaiki dan melengkapi berbagai argumen dan rumus matematika yang menopang teorinya. Lebih dari 95 persen dokumen akhir itu memuat perincian teknis yang mendukung kesimpulannya. Dokumen tulisan tangan orisinal ini masih ada dan disimpan di Universitas Jagiellonian di Kraków, Polandia. Dokumen ini tidak berjudul. Oleh karena itu, astronom Fred Hoyle menulis, "Kita benar-benar tidak tahu bagaimana Copernicus ingin menamai bukunya itu".

Bahkan sebelum karya itu diterbitkan, isinya telah membangkitkan minat. Copernicus telah menerbitkan sebuah rangkuman singkat tentang gagasannya dalam sebuah karya yang disebut Commentariolus. Alhasil, laporan tentang penelitiannya sampai ke Jerman dan Roma. Pada awal tahun 1533, Paus Klemens VII mendengar tentang teori Copernicus. Dan, pada tahun 1536, Kardinal Schönberg menyurati Copernicus, mendesak dia untuk menerbitkan catatan lengkap gagasannya. Georg Joachim Rhäticus, seorang profesor di Universitas Wittenberg di Jerman, begitu penasaran oleh karya Copernicus sampai-sampai ia mengunjungi Copernicus dan akhirnya menghabiskan waktu bersamanya selama dua tahun. Pada tahun 1542, Rhäticus membawa pulang sebuah salinan manuskrip itu ke Jerman dan menyerahkannya kepada seorang tukang cetak bernama Petraeius dan seorang juru tulis sekaligus korektor tipografi bernama Andreas Osiander.

Osiander menjuduli karya itu De revolutionibus orbium coelestium (Mengenai Perputaran Bola-Bola Langit). Dengan mencantumkan frasa “bola-bola langit”, Osiander menyiratkan bahwa karya itu dipengaruhi oleh gagasan Aristoteles. Osiander juga menulis kata pengantar anonim, yang menyatakan bahwa hipotesis dalam buku itu bukanlah artikel tentang iman dan belum tentu benar. Copernicus tidak menerima salinan dari buku yang dicetak itu, yang diubah dan dikompromikan tanpa seizinnya, sampai hanya beberapa jam sebelum kematiannya pada tahun 1543.“      Dalam pemikiran manusia, ia juga “menghentikan matahari dan menggerakkan bumi”.

"Mengenai Perputaran" — karya yang revolusioner

Perubahan yang dibuat Osiander pada mulanya meluputkan buku itu dari kecaman. Asronom dan fisikawan Italia, Galileo, belakangan menulis, "Sewaktu dicetak, buku itu diterima oleh Gereja suci dan telah dibaca dan dipelajari oleh setiap orang tanpa sedikit pun kecurigaan bahwa gagasan ini bertentangan dengan doktrin-doktrin gereja. Namun, mengingat sekarang ada berbagai pengalaman dan bukti penting yang memperlihatkan bahwa gagasan itu memiliki bukti yang kuat, muncullah orang-orang yang hendak mendiskreditkan pengarangnya tanpa membaca bukunya sedikit pun".
Kaum Lutheran merupakan yang pertama-tama menyebut buku itu "tidak masuk akal". Gereja Katolik, meski pada mulanya tidak menyatakan kecaman, memutuskan bahwa buku itu bertentangan dengan doktrin resminya dan pada tahun 1616 mencantumkan karya Copernicus ke dalam buku-buku terlarang. Buku itu baru dicabut dari daftar ini pada tahun 1828. Dalam kata pengantarnya untuk terjemahan bahasa Inggris dari buku itu, Charles Glenn Wallis menjelaskan, "Pertikaian antara Katolik dan Protestan membuat kedua sekte itu takut pada skandal apa pun yang tampaknya dapat merongrong respek terhadap Kegerejaan Alkitab, dan akibatnya mereka menjadi terlalu harfiah dalam membaca ayat Alkitab dan cenderung mengutuki setiap pernyataan yang dapat dianggap sebagai penyangkalan atas setiap penafsiran harfiah dari setiap ayat dalam Alkitab". Sebagai contoh, kisah yang dicatat di Yosua 10:13, yang menceritakan tentang matahari yang dibuat tidak bergerak, digunakan untuk menegaskan bahwa matahari, bukan bumi, yang biasanya bergerak. Mengenai anggapan bahwa teori Kopernikus bertentangan dengan ajaran Alkitab, Galileo menulis, " [Copernicus] tidak mengabaikan Alkitab, tetapi ia tahu betul bahwa jika doktrinnya terbukti, hal itu tidak akan bertentangan dengan Alkitab apabila ayat-ayatnya dipahami dengan benar".

Dewasa ini, Copernicus disanjung oleh banyak orang sebagai Bapak Astronomi Modern. Memang, uraiannya tentang alam semesta telah dimurnikan dan diperbaiki oleh ilmuwan yang tekemudian, seperti Galileo, Kepler, dan Newton. Akan tetapi, astofisikawan Owen Gingerich mengomentari, "Copernicuslah yang dengan karyanya memperlihatkan kepada kita bagaimana rapuhnya konsep ilmiah yang sudah diterima untuk waktu yang lama". Melalui penelitian, pengamatan, dan matematika, Kopernikus menjungkirkbalikkan konsep ilmiah dan agama yang berurat berakar tetapi keliru. Dalam pemikiran manusia, ia juga “menghentikan matahari dan menggerakkan bumi”.

Kontroversi kewarganegaraan

Kewarganegaraan Copernicus mulai abad ke-19 menjadi bahan perdebatan sengit. Namun sebenarnya ia bisa dikategorisasikan baik sebagai warga Jerman maupun Polandia. Dalam bahasa Jerman namanya secara umum dieja sebagai Kopernikus dan merupakan versi Latin dari nama Jerman Koppernigk. Dalam bahasa Polandia namanya dieja sebagai Mikołaj Kopernik. Ibu Kopernikus yang bernama Barbara Watzenrode merupakan seorang warga Jerman. Sedangkan kewarganegaraan ayahnya tidak diketahui. Kota kelahirannya Toruń tidak lama sebelum ia lahir dikuasai raja-raja Polandia, sehingga ia bisa dianggap sebagai warga Polandia.



Selasa, 18 Oktober 2011

andrew wiles penemu teorema fermat


Andrew Wiles
Text Box: Lahir  : 11 April 1953 Cambridge, Inggris
Tempat tinggal: Britania Raya, Amerika Serikat
Warga negara : Britania Raya, Amerika Serikat
Bidang  : Matematika
Institusi : Universitas Princeton
Alma mater : Universitas Oxford, 
  Universitas Cambridge

Pembimbing doktoral  : John Coates
Murid bimbingan  : Manjul Bhargava
  Brian Conrad
  Karl Rubin
  Chris Skinner
  Richard Taylor
Dikenal atas : Membuktikan Teorema Terakhir   Fermat
Penghargaan : Wolf Prize (1995)
  Royal Medal (1996)
  Fermat Prize (1995)




Kehidupan awal
Andrew Wiles dilahirkan di Cambridge, Inggris di tahun 1953 dan bersekolah di The Leys School, Cambridge. Konon ia tertarik dengan matematika sejak kecil dan mengenal teorema terakhir Fermat sejak berumur 10 tahun. Ia berkata bahwa membuktikan teorema tersebut merupakan impiannya sejak kecil. Ia memperoleh gelar sarjana di Universitas Oxford tahun 1974 dan gelar Ph.D. di Universitas Cambridge, 1980. Riset doktoralnya membahas aritmatika kurva elips dengan perkalian kompleks oleh metode teori Iwasawa dengan pembimbing John Coates. Selanjutnya, ia bekerja dengan Barry Mazur dalam konjektur utama teori Iwasawa pada Q dan selanjutnya menggeneralisasikan hasilnya pada medan bilangan real total.

Membuktikan teorema terakhir Fermat
Teorema terakhir Fermat menyatakan bahwa tidak ada bilangan bulat bukan-nol yang memenuhi persamaan: xn + yn = zn dengan n bilangan bulat lebih besar dari 2.
____________________________________
Hubungan antara teori Fermat dan Taniyama-Shimura
Jika p adalah bilangan prima ganjil, dan a, b, c adalah bilangan bulat positif memenuhi ap+bp=cp, maka persamaan y² = x(x - ap)(x + bp) akan mendefinisikan sebuah kurva elips hipotetis kurva Frey, yang harusnya ada jika (dan hanya jika) teorema terakhir Fermat salah. Setelah karya Yves Hellegouarch yang pertama kali menyebutkan kurva ini, Frey menunjukkan bahwa jika kurva tersebut benar-benar ada, maka ia akan memiliki sifat-sifat yang aneh, dan mengusulkan bahwa kurva tersebut mungkin tidak memiliki bentuk modular.
Hasil kerja Andrew Wiles yang paling terkenal adalah membuktikan teorema terakhir Fermat dengan cara membuktikan teorema Taniyama-Shimura. Ia mengenal teorema terakhir Fermat sejak umur 10 tahun, dan berusaha membuktikannya dengan menggunakan buku-buku sekolah, dan akhirnya mempelajari karya-karya matematikawan yang berusaha membuktikan teorema tersebut. Saat ia memulai kuliah doktornya, ia berhenti bekerja dalam teorema ini, dan beralih ke bidang kurva elips dibawah bimbingan John Coates.
Pada 1950-an dan 1960-an, matematikawan Jepang Goro Shimura dan Yutaka Taniyama mengusulkan bahwa kurva elips dan bentuk modular terkait satu sama lain (teorema Shimura-Taniyama). Selanjutnya matematikawan Amerika, Ken Ribet, membuktikan bahwa teorema Shimura-Taniyama dan teorema terakhir Fermat adalah biimplikasi logis, yang artinya pembuktian teorema Shimura-Taniyama berarti teorema terakhir Fermat juga telah dibuktikan. Setelah mendengar hal ini, Wiles bekerja secara rahasia untuk membuktikan teorema Shimura-Taniyama. Hanya istri dan temannya, Nicholas Katz, saja yang mengetahui usahanya ini. Akhirnya Wiles membuktikan teorema Shimura-Taniyama dan konsekuensinya, membuktikan teorema terakhir Fermat dalam presentasi di Universitas Cambridge, 23 Juni 1993.
Kutipan Andrew Wiles “        I think I'll stop here.   
(bahasa Indonesia: "Saya pikir saya akan berhenti di sini.") yang disampaikan setelah mempresentasikan bukti teorema terakhir Fermat di Universitas Cambridge, 23 Juni 1993.

Senin, 23 Maret 2009

Membuat Rumah Sejuk dan Lebih Nyaman
Monday, 23 March 2009
ImageHIJAU, Taruh beberapa tanaman di dalam rumah. Selain sebagai hiasan, tanaman juga dapat membantu menyejukkan ruangan. Warna hijau tanaman bakal memunculkan kesan menenangkan bagi yang melihat.

KONSEPback to nature cocok diterapkan Anda yang menginginkan tempat tinggal sejuk dan alami.Arsitektur bangunan dan material tertentu bisa mewujudkan keinginan Anda itu.

Iklim dunia yang semakin tidak menentu, di samping ancaman pemanasan global, tengah melanda seluruh bagian dunia saat ini. Bagaimana cara kita menyikapinya dan turut berperan aktif dalam mengurangi kerusakan di muka bumi ini?

Di antaranya dengan lebih bijaksana dalam penggunaan sumber daya alam dan tidak menggunakan energi secara berlebihan. Prinsip utama yang akan diterapkan di sini adalah menjaga agar panas tetap berada di luar ruang dengan menggunakan metode nonmekanis yang mampu mengurangi aliran panas, meningkatkan sirkulasi, dan pertukaran udara, serta meminimalkan radiasi panas yang diserap bangunan.

Dengan melakukan hal tersebut, maka diharapkan tingkat radiasi panas dalam bangunan akan berkurang dan terjadi aliran udara yang baik sehingga dapat tercipta kesejukan di seluruh ruangan. Berikut saya berikan beberapa gambaran bagaimana membuat rumah menjadi lebih nyaman dan sejuk untuk dihuni.

1. Pemilihan bentuk atap rumah dan peninggian dinding.

Salah satu alasan rumah bentuk tradisional nyaman dan sejuk ditempati karena memiliki bentuk atap yang miring serta cukup tinggi sehingga dapat membentuk bantalan udara di dalamnya. Hal ini bisa mengurangi panas yang datang dari atas/ atap dan ditahan di dalam langit- langit rumah atau plafon.

Sistem ini telah diterapkan pula pada rumah-rumah Belanda yang dibangun di era kolonial. Jika sistem penghawaan udara di rumah Anda direncanakan tanpa menggunakan penghawaan buatan (AC), peninggian dan kemiringan atap adalah solusi yang tepat untuk mengurangi (mengeliminasi) panas di dalam rumah Anda. Untuk memilih bahan atap yang cocok dipakai di iklim tropis ini,ada beberapa bahan yang bisa digunakan, seperti sirap, genteng beton, atau genteng tanah liat tradisional.

2. Penambahan teras-beranda, kanopi, dan ruang terbuka.

Hasil dari penambahan teras dan beranda adalah untuk mengurangi sinar matahari yang datang dari arah sisi-sisi rumah, yaitu bagian samping kiri, kanan, depan, dan belakang rumah yang masuk melalui pintu-pintu serta jendela. Penambahan teras dan kanopi-pet di atas jendela- pintu akan dapat menahan sinar matahari masuk ke dalam rumah secara langsung. Dengan begitu, suhu udara di dalam rumah tetap bisa terjaga. Langkah selanjutnya membuat sejumlah bukaan lebar untuk memperlancar lalu lintas udara dan cahaya.

3. Membuat bukaan pintu dan jendela yang cukup.

Untuk mengetahui luas ideal bukaan yang masuk ke dalam rumah, maka kita dapat menggunakan standar perbandingan yang biasa dipakai di Indonesia. Perbandingan ideal luas jendela dan luas lantai adalah 1:5, yakni luas bukaan adalah 20% terhadap luas lantai yang membutuhkannya. Jadi, jika luas kamar tidur Anda adalah 20 meter persegi (ukuran ruangan 4 m x 5 m), maka kebutuhan jendelanya adalah 20% x 20 meter persegi = 4 meter persegi.

4. Pemilihan warna yang mendukung.

Warna alami sering kali memberikan suasana sejuk. Penerapanwarna-warnaalami ini diharapkan dapat membuat penghuni menjadi lebih betah dan memiliki perasaan nyaman.Warna-warna yang dapat dipilih,misalnya warna dengan nuansa cokelat (tanah) atau nuansa hijau (tumbuhan). Permainan warnawarna alami tampaknya bakal menjadikan saat istirahat Anda di rumah lebih nyaman dan tenang. Lagi pula,warna alami cenderung mudah dikombinasikan dengan warna lain.

5. Penggunaan material bangunan yang tepat.

Bahan atau material bangunan yang digunakan merupakan elemen terpenting untuk menguraikan maupun menahan suhu panas di luar ruangan. Pada dasarnya, pemakaian material alami membuat ruang bisa bernapas. Jadi pilihlah bahan bangunan yang bisa menyerap panas secara lebih maksimal. Kemampuan menahan panas seperti ini dapat Anda temukan pada material alam. Kita bisa menggunakan batu bata untuk dinding,genteng tanah untuk atap, batu candi dan batu paras untuk pelapis dinding, marmer ataupun teraso untuk lantai,dan lain-lain.

6. Penggunaan tanaman dan vegetasi di sekitar hunian.

Jika Anda masih memiliki lahan kosong di depan atau sekitar rumah, sebaiknya ditanami dengan pepohonan. Pohon yang tinggi bakal menciptakan keteduhan alami, juga memberi keteduhan dari garangnya sinar matahari. Jika tidak memilikinya, maka kita masih dapat menggunakan cara yang lain. Gunakan tanaman dalam pot yang digantung di sekitar rumah. Taruh beberapa tanaman dalam jambangan di dalam rumah.

Selain sebagai hiasan, tanaman itu juga membantu menyejukkan ruangan. Pemakaian tanaman rambat atau merayap adalah pilihan terbaik untuk memberikan keteduhan yang lebih alami.

7. Penggunaanelemenkolam.

Pembuatan kolam yang dilengkapi gemericik air akan menambah kesejukan dan kelembapan udara yang ada di sekitar hunian. Keberadaan elemen air bakal menciptakan kelembapan udara dan mengurangi panas. Di samping itu, suara yang tercipta dari gemericik air juga mampu memunculkan suasana yang alami dan menenangkan. Demikian hal yang dapat dilakukan untuk meredam dan menetralisir panas serta mengurangipenggunaanenergi yang berlebihan. Semoga bermanfaat.(*)

Kiat Sukses Berinteraksi Dengan Al-Qur’an (9); Berinteraksi dan Mentadabburkan Al-Qur’an Secara Aplikatif

22/3/2009 | 26 Rabbi al-Awwal 1430 H | 62 views
Oleh: Abu Ahmad
Kirim Print

al-quran-dan-tangan1

Memahami Karakteristik Setiap Surat Dalam Al-Quran

Al-Quran merupakan kitab suci yang sangat universal yang mengandung banyak pelajaran dan hikmah serta pelajaran, sekiranya bukan dari sisi Allah maka akan mengalami perselisihan yang besar. Al-Qur’an memiliki susunan kalimat, ungkapan dan kata-kata yang sangat indah, saling memiliki keterkaitan yang erat pada tema dan ma’aninya, hubungan dan keserasian serta kesatuan pada setiap surat, setiap pelajaran, setiap maqho’ –potongan ayat-, setiap ayat dan kalimatnya. Ibaratnya Al-Quran seperti bangunan yang kokoh, rapi, saling bersambung dan mangagumkan. Pada hakikatnya Al-Quran seperti –menurut pendekatan dan penjelasannya- bangunan yang menakjubkan, terlihat susunan dan kesatuan yang begitu rapi di dalamnya, seperti halnya dapat terlihat pada tiap tingkatan dari tingkatan-tingkatan yang lainnya, pada tiap ruangan dari ruangan-ruangan lainnya, pada tiap kamar dari kamar-kamar lainnya, pada tiap dinding dari dinding-dinding kamarnya, dan pada tiap sisi dari sisi-sisi dindingnya.

Begitulah Al-Quran secara umum, pada setiap surat, pada setiap pelajaran, pada setiap potongan ayatnya, kemudian pada setiap ayat dari potongan ayat, dan pada setiap kata yang termaktub dalam kalimat-kalimatnya.

Bagi pembaca Al-Quran yang jeli dituntut untuk selalu menelaah tentang kesatuan tematik Al-Quran dan surat darinya, memperhatikan susunan, hubungan dan saling keterkaitan antara pelajaran dan potongan-potongannya, berinteraksi dengan surat bahwa ia merupakan kesatuan tema yang sempurna dan indah, dan memahmi bahwa surat-surat yang termaktub dalam Al-Quran memiliki karakteristik yang istimewa dan unik, karakteristik yang mengikat tema-tema pokok dengan tema-tema, pelajaran-pelajaran dan potongan-potongannya dengan benang secara detail, kuat yang hanya mampu dilihat oleh para mutadabbir- pemerhati yang jeli.

Sayyid Qutb berkata : “Karena itu dapat dilihat bagi siapa yang hidup di bawah naungan Al-Quran bahwa setiap surat dari surat-surat yang terdapat dalam Al-Quran memiliki karakteristik yang istimewa ! keistimewaan yang memiliki ruh yang hidup bersamanya hati sebagaimana jika ia hidup bersama ruh yang hidup memiliki tanda, cirri dan nafas yang istimewa pula ! memiliki tema pokok atau beberapa tema pokok yang menjurus pada pembahasan khusus ! memiliki suasana khusus yang menaungi seluruh tema-temanya, menjadikan susunannya mencakup tema-tema ini dari sisi-sisi tertentu, mewujudkan keterkaitan antara keduanya sesuai dengan suasana ini. Memiliki alunan musik yang khusus –jika pada susunannya berubah maka sesungguhnya perubahan itu hanya pada hubungan tema khusus saja.. dan ini merupakan karakteristik umum pada seluruh surat-surat Al-Quran…”. [1]

Beliau berkata pada pendahuluan tafsir surat Al-A’raf : “Sesungguhnya setiap surat dari surat-surat Al-Quran memiliki karakteristik dan keistimewaan tersendiri, memiliki cirri khusus, manhaj yang khusus, uslub tertentu, sisi khusus dalam memberikan solusi pada satu thema, dan qodhiah yang besar sekalipun…yang mana secara keseluruhan dapat menyatukan akan tema dan tujuan kemudian memberikan ciri tersendiri, jalan yang istimewa dan sisi yang khusus dalam memberikan solusi satu tempat dan merealisasikan misi ini…

Keadaan dalam surat-surat Al-Quran –dari sisi ini- seperti keadaan pada manusia yang Allah ciptakan dengan istimewa…semua manusia memiliki cirri kemanusiaan yang khusus, semuanya memiliki bentuk tubuh dan tugas kemanuisaan…namun mereka memiliki banyak keragaman…memiliki kemiripan cirri, dan didalamnya ada sifat kecemburuan yang tidak bisa bersatu kecuali karakteristik kemanusiaan secara umum.

Begitulah yang dapat saya gambarkan pada surat-surat Al-Quran, yang dapat saya rasakan dan berinteraksi dengannya. Setelah lama menyertainya, menyatu dan berinteraksi bersama setiap surat darinya sesuai dengan cirinya, tujuannya, sifat dan karakteristiknya !”

Pembaca Al-Quran hendaknya berjalan bersama Al-Quran seperti yang dilakukan Sayyid Qutb, berinteraksi dengannya seperti yang dilakukan oleh Sayyid Qutb, mengambil setiap surat darinya sebagai teman, kekasih, sahabat dan kesayangan seperti yang dilakukan oleh Sayyid Qutb….dari situ akan didapati karakteristik khusus terhadap surat-surat dalam Al-Quran, yang memiliki ikatan yang kuat antara ayat-ayatnya dan tema-temanya, dan mendapatkan benang yang tipis namun kuat di dalamnya, mendapatkan bekal yang banyak dari nilai-nilainya dna hakekat-hakekatnya.

____________________________________________________

Bahan rujukan:

[1]. FI Ad-Dzilal Al-Qur’an, 1 : 28

[2]. Fi Ad-Dzilal Al-Qur’an, 3 : 1243

SAINS DAN TEKNOLOGI

Meramal” Masa Depan dengan Matematika

MATEMATIKA? Bidang studi yang satu ini hingga kini masih dianggap hantu yang menakutkan bagi anak-anak, bahkan
orang dewasa sekalipun, kendati tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini diperparah dengan sosok guru yang tidak
bersahabat dengan mereka. Maka tidaklah berlebihan manakala ujian tiba hasilnya kurang memuaskan jika kita tidak mau
mengatakan gagal total.

Di lain pihak, matematika dianggap bidang studi yang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup. Matematika adalah
dasar segala dasar untuk memudahkan belajar bidang studi lain. Memang demikian keadaannya, seseorang yang telah
menguasai matematika akan mudah mempelajari hal lainnya. Akan tetapi selalu saja anak atau peserta didik merasa
tidak nyaman.

Melihat gelagat demikian tentunya kita tidak boleh diam, solusi apa yang dapat memberikan angin kesegaran bagi peserta
didik. Paling tidak membuat anak-anak kita tetap berkutat dengan bidang studi yang satu ini. Toh dari dulu hingga
sekarang belajar adalah "mainan" yang menyenangkan bagi anak-anak. Belajar adalah gula-gula yang setiap saat
didambakan. Belajar adalah pengalaman yang menakjubkan bagi semua orang.

Anak akan terus beranggapan demikian, kecuali jika orang dewasa berhasil meyakinkan bahwa belajar adalah racun bagi
kehidupan. Tentu ini tidak diinginkan bukan? Yang jelas kondisi ini akan tetap menyenangkan mana kala peserta didik
terlibat di dalamnya. Toh belajar bukanlah satu arah, di mana anak harus dicekoki dengan berbagai macam teori atau
rumusan. Tetapi belajar adalah permainan yang menggairahkan, belajar adalah saripati kehidupan di mana dan kapan
pun berada.

Kita sebagai orang tua tentunya akan sependapat seperti itu. Yang jelas formula apa yang dapat membangkitkan anak-
anak kita mampu keranjingan dengan matematika. Toh berbagai macam metode maupun jurus sudah dikerahkan, tetapi
tetap saja peserta didik menganggap pelajaran ini penghambat kemajuan.

Meramal masa depan

Belakangan ini penulis sering diminta memberikan formula "jitu" bagaimana caranya menumbuhkembangkan anak-anak
agar mencintai matematika. Tentu permintaan ini tidak berlebihan setelah mereka, khususnya orangtua peserta didik
merasakan anaknya tidak lagi mengeluh ataupun takut. Malahan mereka hampir setiap melakukan kegiatan dihubung-
hubungkan dengan matematika. Salah satunya tatkala penulis memberikan permainan yang mampu membuat mereka
berkutat dan tersenyum gembira dengan pelajaran ini.

Yang lebih mengesan lagi laporan dari orang tua, bahwa anak-anak mereka hampir setiap orang yang ada di rumah
ataupun yang dikenal dengan pasti akan diramal dengan matematika. Pendek kata, mereka tidak lagi alergi dengan
pelajaran yang satu ini.

Ada pun yang penulis sodorkan kepada peserta didik ketika itu dengan memberikan permainan yang diberi judul "Meramal
masa depan". Memang bisa kita meramal dengan matematika? Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh anak-anak ketika
penulis mengawali pelajaran ini. Dengan senyum penulis katakan, kenapa tidak? Tidak percaya, mari kita buktikan apa
ramalan yang dimaksud.

Pertama-tama kita membuat tabel seperti di bawah ini:
Setelah membut tabel tersebut barulah kita meramal. Caranya? Misalnya begini, nama penulis Drajat. Kemudian, huruf-
hurufnya kita beri nilai sesuai dengan tabel. D=4, R=18, A=1, J=10, A=1, T=20. Selanjutnya, angka itu dijumlahkan secara
berurut, 4+18+1+10+1+20= 54. Angka hasil adalah 54 merupakan kunci ramalannya. Kemudian, kita lihat angka 54 ini
berada di posisi profesi mana. Ternyata angka 54 menduduki posisi sebagai penulis.
Contoh ramalan lainnya misalkan Nabila Az-Zahra. N=14, A=1, B=2, I=9, L=12, A=1, A=1, Z=26, Z=26, A=1, H=8, R=18, A=1.
Jumlahnya, 14+1+2+9+12+1+1+26+26+1+8+18+1=120. Angka 120 menduduki profesi ilmuwan.

Mudah, bukan? Supaya lebih seru lagi dalam permainan ramalan ini kita dapat mempraktikkannya dengan mimik muka
yang serius. Perlihatkanlah bahwa kita benar-benar seorang peramal masa depan. Sebagai catatan, jika dalam tabel
tersebut hanya sampai bilangan 208, kita dapat meneruskannya sampai tak terhingga. Ini bergantung pada kita, sampai
angka berapa yang dikehendaki.

Dari uraian di atas semakin jelaslah bahwa dengan memberikan stimulus semacam begitu ternyata mampu memberikan
angin kesegaran, kegembiraan, kenyamanan dan setumpuk motivasi lainnya bagi peserta didik. Tak percaya? Silakan
praktikkan pengalaman penulis tersebut.

Sebagai catatan terakhir, penulis yakin masih banyak cara menuju keberhasilan. Sayang bukan, jika bidang studi yang
terus digembar-gemborkan ini harus dibiarkan begitu saja. Ya, boleh dibilang matematikaku sayang matematikaku
malang. Yang jelas adakah niat baik dari semua pihak untuk kembali bertanggung jawab terhadap anak didik kita? Sekecil
apa pun yang kita berikan adalah mutiara terbaik. Insya-Allah, Tuhan akan mencatatnya sebagai amalan yang tidak ada
bandingnya. Amin.***

Oleh: Drajat, penggagas petualangan matematika, pengarang buku "Matematika yang Menajubkan" dan salah satu
penulis terbaik "Buku Matematika SD" Pusbuk 2003

Sumber: Republika Online